Walkie Talkie ! :)

We are Different and Unique...

Dear Diary...


As human are not factory-made machines and toys,
We are special and complicated.
What our pourposes in live are, what our heart desire, and even the weak spots.


We are unique and have different qualities.
You have to watch for a long time,
only then, you can see the outline of a person.


So, that women doesn't believe in
fated love.
She didn't in believe it.

*FBND...

I'm Fine ..

Dear Diary ...

It's like this .. I will forget .
From today on , you are just like have not meet .
even we are meet in the future , and it may not even be a brief encounter ..

I'm fine ..
Im happy in this busy world .
Here I have encountered love .
Love is always like this .. Become weaker and weaker ..
It will be forgotten by people ..

Talking about love , there will be other coming ..
It will surely like this ...

Even if it hurt now , as time passes it would be healed ..

I will forget

*HS...

If You Want Dream ..

Dear Diary ...

If you want dream , just close your eyes ..
how other people see you is not important .
only when you close your eyes ,
you can stop caring about  how other people see u and truly face your self ..

The dream is belong to all those who dream ..
we must use the little talent we have to realize what big dream we have ..

I can face it confidently ..
One day , I climb over the wall , as high as the sky ..
I Will able to fly ....

God doesn't give us everything ..

*DH...


Unrequited Love ...

Dear Diary ...

How timid and delicate unrequited love is ? ...
even though unrequited love finds its own way in ...
It's a love thats get trapped inside , unable to find the exit .

Even through I'm the one who started it ..
without knowing a thing , if he leaves my sight one day ,
it's a love that ends vain without it ever having a purpose .

Never ever even having had the chance
 to bud or bloom any flowers ..

A love that can never bear fruit ..  like a seed left forgetten ..
that is .. unrequited love ...

*FBND...

That woman ...

Dear Diary ...

That woman mouth is like a broken faucet in a mountain village ..
Not a single drop comes out when its needed ..
Buts it's a like  a faulty faucet , that only works in the silence of  a night .

All the words are she  wasn't able to say at that moment ...
comes pouring after that moment passes .

next time , I'll make sure to respond like this ..
this is how I'm going to retort to the comments..
this , she always vows to her self .

That woman , always speaks the most impressive lines
when she's alone in her room ..
*FBND...

Sewaktu ajal menjemput kekasih Allah .

                                  ♥ Assalamualaikum ツ ♥ Salam Sayang Dari anNa ツ ♥

                           



                                            

anNa dah lama download Page ni . Lupa pula dari mana . Tapi anNa rasa nak share jugak . Bagi tuan punya entri , maaf ye =) semoga Allah creadit anda =) Hehe . amiin . maaf yang tersangat banyak - banyaknya . kalau tuan punya entri nampak post anNa ni , just comment je ! anNa akan kreaditkan . 
Okey , hari ni anNa nak post tentang kisah sedih iaitu waktu ajal menjemput kekasih Allah iaitu nabi terakhir kita .
Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW Mengingatkan kita sewaktu sakratul maut. 'Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah,

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu.

"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku".
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu.


Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.

Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.
Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,

"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?".

"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah,


Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.


Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.


"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh.

Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. 
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. 
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.


"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."


Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya.
"Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."


Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.

Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. 


"Ummatii, ummatii, ummatiii!" -"Umatku, umatku, umatku"Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? 

Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim.
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Usah gelisah apabila dibenci manusia kerana masih banyak yang menyayangimu di dunia,
tapi gelisahlah apabila dibenci Allah kerana tiada lagi yang mengasihmu di akhirat kelak.

............................Sekian , Semoga bermanfaat !
...