Walkie Talkie ! :)

Ciri-Ciri Sahabat Sejati menurut Imam Al Ghazali

♥ Assalamualaikum ♥ Salam Sayang Dari anNa ♥

Link blog asal punya entri anda di bawah entri ni =)

Manusia adalah makhluk sosial yang saling memerlukan satu sama lain. Sahabat sejati adalah salah satu yang diperlukan oleh setiap manusia. Sahabat sejati akan selalu memotivasi dan membangkitkan kita manakala sedang terjatuh, membantu kita manakala sedang kesusahan dan memerlukan bantuan, mengingatkan kita manakala kita salah dalam langkah.
Dengan sahabat sejati, kita pun akan lebih leluasa untuk saling berbagi; berbagi cerita, berbagi duka, berbagi tawa, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, berbagi rahasia, dll. Namun langkah sulitnya untuk mendapatkan sahabat sejati, sebab di dunia yang fana ini terlalu banyak persahabatan dan/atau persaudaraan semu kerana berdiri di atas pendirian yang rapuh,  yang keliru, yang kepentingan-kepentingan duniawi bahkan di bangun atas dasar kemaksiatan.
Dengan demikian maka tak heran di zaman sekarang ini kita sering menemukan orang yang berteman atau bersahabat kerana ada kepentingannya saja, atau ketika dalam keadaan senang saja, namun ketika keinginannya sudah tercapai dan/atau ketika temannya sedang dalam kesusahan, maka tidak segan-segan dia meninggalkan temannya itu kerana di anggap secara duniawi sudah tidak penting, tidak menguntungkan dan tidak memerlukannya lagi.
Lantas, bagaimanakah kita dapat mengukur persahabatan sejati itu? Mari kita semak 12 ciri-ciri sahabat sejati menurut Imam Al Ghazali:
1. Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan melindungimu.
2. Jika kau merapatkan ikatan persahabatan dengannya, maka ia akan
membalas balik persahabatanmu itu.
3. Jika kau memerlukan pertolongan darinya, maka ia akan berupaya
membantu sesuai dgn kemampuannya.
4. Jika kau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan menyambut
dgn baik.
5. Jika ia memperoleh suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan
menghargai kebaikan itu.
6. Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik darimu, maka maka ia akan berupaya
menutupinya.
7. Jika kau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan mengusahakannya
dengan sungguh-sungguh.
8. Jika kau berdiam diri (karena malu untuk meminta), maka ia akan
menanyakan kesulitan yang kamu hadapi.
9. Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat sesuatu untuk
meringankan kesusahanmu.
10.Jika kau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan membenarkanmu.
11.Jika kau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dengan senang hati ia akan
membantu rencana itu.
12.Jika kamu berdua sedang berbeda pendapat atau perselisihan paham,
niscaya ia akan lebih senang mengalah demi menjaga persahabatan itu.
Nah…apakah kita telah memiliki sahabat sejati seperti itu? Bukankah akan lebih baik jika aku dan kamu wahai sahabatku segera muhasabah diri dulu? apakah diri kita sudah layak di sebut sahabat sejati?
Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam hadist Qudsi yg bermaksud:

“Sudah pastilah kecintaan-KU itu untuk orang-orang yang saling ziarah menziarahi karena AKU, sudah pasti pula kecintaan-KU untuk orang yang saling cinta mencintai karena AKU, sudah pasti pula kecintaan-KU kepada ornag-orang yang saling bantu-membantu karena AKU. Juga sudah pastilah kecintaan-KU untuk orang yang saling tolong menololng karena AKU.” (Riwayat Ahmad dan Hakim).
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam mengingatkan: “Perumpamaan teman yang soleha dengan yang buruk itu seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Berteman dengan penjual minyak wangi akan membuatmu harum karena kamu bisa membeli minyak wangi darinya atau sekurang-kurangnya mencium bau wanginya. Sementara berteman dengan pandai besi akan membakar badan dan bajumu atau kamu hanya akan mendapatkan bau tidak sedap.” (HR. Bukhari & Muslim).

#cp : link blog asal 

No comments: